UGM memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung langkah-langkah implementasi pembangunan berkelanjutan sebagaimana diterjemahkan dalam 17 SDGs. Dalam dunia Pendidikan, implementasi SDGs diwujudkan melalui berbagai kanal strategis, diantaranya dengan konten pembelajaran daring terbuka berbasis Massive Open Online Courses (MOOC) dan kredensial mikro. UGM sebagai anggota inti konsorsium Southeast Asian University Consortium for Graduate Education in Agriculture and Natural Resources atau disingkat University Consortium (UC) bersama anggota perguruan tinggi lain dalam lingkup SEARCA kembali mendapatkan dukungan dari ERASMUS+ untuk mengembangkan modul Post Micro-Credential on Food Security & Climate Change (PMC FSCC) mulai tahun 2024 ini. Pengembangan PMC FSCC melibatkan 9 perguruan tinggi di Asia Tenggara, SEARCA, dan 2 perguruan tinggi di Eropa. Program PMC FSCC merupakan kelanjutan dari kerja sama untuk mengembangkan program Master of Science bersama dalam Ketahanan Pangan dan Perubahan Iklim (MS FSCC) dengan pendanaan dari ERASMUS+ pada tahun 2016-2019.
PMC FSCC ini bertujuan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk mengembangkan dan menawarkan modul online yang terbuka luas untuk meningkatkan kompetensi dan skills dalam kontribusi mengatasi permasalahan ketahanan pangan dan perubahan iklim, yang disajikan melalui modul kredensial mikro pada tingkat pasca sarjana. Pengembangan modul PMC FSCC dikoordinasikan oleh Kasetsart University, Thailand dan UGM berperan dalam pengembangan modul kredensial mikro dan mendorong harmonisasi kebijakan antar perguruan tinggi dalam jaringan konsorsium SEARCA tentang standarisasi modul kredensial mikro, penjaminan mutu konten dan proses pembelajaran, peraturan pendukung hingga pengakuan dan transfer kredit (credit earning) bagi peserta PMC FSCC.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, SS, M.Hum., DEA menegaskan bahwa keterlibatan UGM dalam memimpin pengembangan modul PMC FSCC merupakan wujud implementasi semangat inklusif UGM dalam pendidikan dengan berkomitmen membuka peluang dan kesempatan masyarakat luas untuk mengakses dan menikmati IPTEKS UGM melalui berbagai platform pembelajaran daring terbuka, termasuk UGM Online (ugmonline.id).
Modul PMC FSCC akan menjadi wujud nyata kontribusi UGM dalam implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan terutama pada SDG 1 (No Poverty); SDG 4 (Quality of Education); SDG 8 (Decent Work and Economic Growth); SDG 10 (Reduce Inequalities); SDG 13 (Climate Action); SDG 14 (Life Below Water); SDG 15 (Life on Land) dan SDG 17 (Partnerships for The Goals)” penjelasan Dr.Agr.Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU, ASEAN.Eng., Direktur Direktorat Kajian dan Inovasi Akademik sekaligus selaku UC Coordinator UGM.
Pengembangan modul ini tidak hanya bertujuan untuk menangani masalah-masalah esensial dalam konteks ketahanan pangan dan perubahan iklim, tetapi juga untuk memperkuat kapasitas akademik dalam menyusun dan menyelenggarakan program-program pendidikan yang responsif dan efektif.
Tim pengembang menargetkan modul PMC FSCC akan siap diakses oleh masyarakat luas secara lengkap pada tahun 2025 dan menjadi inisiatif terbaik dalam kolaborasi regional di Asia Tenggara untuk pengembangan pengetahuan bagi masyarakat luas dalam lingkup global.
Saat ini UGM memimpin dalam rangkaian workshop untuk harmonisasi kebijakan universitas untuk kredensial mikro untuk PMC FSCC dalam rangka mengintegrasikan kredensial mikro ke dalam kurikulum inti. Tantangannya mencakup kurangnya kebijakan yang komprehensif, struktur akademis yang kaku, kompleksitas administrasi, dan kebutuhan akan dukungan dari sistem universitas. Penjaminan kualitas dan standardisasi di seluruh penawaran kredensial mikro diperlukan dalam PMC FSCC. Kriteria standar untuk kredit kredensial mikro mencakup jumlah total jam aktivitas belajar dalam suatu modul. Secara keseluruhan, mengatasi hambatan dan menyelaraskan inisiatif dengan tujuan universitas dan kebutuhan industri sangat penting untuk integrasi kredensial mikro yang efektif dalam program PMC FSCC.