Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Maejo University (MJU) sukses menyelenggarakan workshop mengenai Pedoman Jaminan Kualitas Mikro-Kredensial yang dilaksanakan pada 28-29 Oktober 2024 di Bali, Indonesia. Acara ini merupakan bagian dari proyek yang didanai oleh ERASMUS+ tentang Mikro-Kredensial Pascasarjana untuk Ketahanan Pangan dan Perubahan Iklim (PMC FSCC). Workshop ini bertujuan untuk membahas dan merumuskan pedoman yang efektif dalam pengembangan mikro-kredensial, sebagai respons terhadap tantangan global terkait ketahanan pangan dan perubahan iklim.
Kegiatan ini dihadiri oleh anggota proyek dari berbagai institusi, termasuk UGM, IPB University dan Universitas Brawijaya di Indonesia, serta Universiti Malaysia Sabah (UMS) dan Universiti Putra Malaysia di Malaysia. Selain itu, Maejo University (MJU) dan Kasetsart University dari Thailand, serta University of the Philippines Los Baños, Central Luzon State University, dan Visayas State University dari Filipina turut berpartisipasi. Dengan melibatkan para ahli dan pemangku kepentingan di universitas dari berbagai negara, forum ini berupaya untuk mengembangkan dan menyepakati pedoman jaminan kualitas yang akan digunakan untuk mikro-kredensial, sehingga pendidikan tinggi dapat lebih relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masa depan. Dalam forum ini KU berperan sebagai pemimpin proyek PMC FSCC, sementara SEARCA berfungsi sebagai sekretariat yang memberikan dukungan koordinasi untuk Southeast Asian University Consortium for Graduate Education in Agriculture and Natural Resources (UC).
Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pembelajaran di UGM, menekankan pentingnya mempersiapkan pemimpin masa depan dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan tersebut. Ia mengatakan, “Dengan mengintegrasikan jalur pembelajaran yang fleksibel seperti mikro-kredensial, merupakan kunci untuk membekali generasi mendatang dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan”, Ujarnya dalam sambutan saat membuka kegiatan ini (28/11).
Dalam sesi workshop, Assoc. Prof. Dr. Buncha Chinnasri, koordinator proyek PMC FSCC memberikan gambaran tentang latar belakang proyek serta status kegiatan dan hasil yang telah dicapai. Dr.Agr.Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU, ASEAN Eng., Direktur Direktorat Kajian dan Inovasi Akademik di UGM, membagikan hasil dari Work Package 3 (WP3) yang diperoleh dari Workshop Harmonisasi Kebijakan Universitas yang diadakan pada Mei 2024. Sementara itu, Dr. Irwan Endrayanto Aluicius, S.Si., M.Sc., Kepala Sub-Direktorat Kajian Akademik, menjelaskan hasil survei terbaru mengenai jaminan kualitas dalam pendidikan daring dan mikro-kredensial, yang menjadi dasar diskusi di workshop ini.
Selama 2 hari peserta berfokus menyusun draft pedoman penjaminan kualitas mikro-kredensial, salah satu hasil yang diharapkan dari workshop ini adalah penyusunan pedoman awal Quality Assurance yang akan diterapkan di universitas-universitas peserta. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam melaksanakan jaminan mutu untuk kursus online dan mikro-kredensial, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik masing-masing universitas. Selain itu, diharapkan juga tercapai draft final yang mengintegrasikan masukan dari diskusi para ahli dan hasil kegiatan kelompok.
“Langkah ke depan sangat penting, dan bulan-bulan mendatang akan melibatkan kerja intensif untuk mencapai hasil yang lebih lanjut,” ungkap Dr. Nur Azura binti Adam, Wakil Direktur Program SEARCA saat memberikan apresiasi kepada peserta atas kolaborasi yang terjalin dan menekankan pentingnya menyebarluaskan hasil workshop dalam institusi masing-masing untuk memastikan keberlanjutan.
Kegiatan ini ditutup oleh Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. selaku Koordinator WP 3, dalam sesi penutupan ia mengajak seluruh peserta untuk merenungkan pencapaian yang telah diraih bersama ini. “Jaminan kualitas bukan sekadar fase; ini adalah siklus dinamis yang mendasari komitmen kita untuk menciptakan pengalaman pendidikan yang berarti dalam ketahanan pangan dan perubahan iklim,” ujarnya dalam penutupan workshop.
Proyek PMC FSCC, yang berlangsung dari 2023 hingga 2026, bertujuan untuk menawarkan kursus singkat berbasis mikro-kredensial yang berfokus pada ketahanan pangan dan perubahan iklim. Dengan memanfaatkan teknologi, program ini akan menyediakan modul pembelajaran daring yang dirancang untuk mengatasi tantangan global. Melalui inisiatif ini, lahir komitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan solusi pendidikan yang relevan dan inovatif di bidang ketahanan pangan dan perubahan iklim.