Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama 11 perguruan tinggi di wilayah Asia Tenggara dan Eropa menandatangani kesepakatan untuk pengembangan dan pemanfaatan modul mikro kredensial dalam tema Food Security and Climate Change, yang didukung oleh pendanaan Erasmus+ dari tahun 2024 hingga 2026. Kolaborasi ini merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas akademik dan profesional dalam bidang ketahanan pangan dan perubahan iklim. Kegiatan ini berlangsung pada 10-11 Februari 2025 di Pattaya, Thailand.
Pengembangan modul Post-graduate Micro Credential on Food Security and Climate Change (PMC-FSCC) oleh perguruan tinggi anggota konsorsium SEARCA memiliki nilai strategis yang signifikan dalam memperkuat kapasitas akademik dan profesional di bidang ketahanan pangan dan perubahan iklim. Sebagai pusat pendidikan dan penelitian, perguruan tinggi dalam konsorsium ini dapat menyediakan pembelajaran berbasis kompetensi yang spesifik, fleksibel, serta memungkinkan mahasiswa, profesional, dan masyarakat luas memperoleh kompetensi dan keterampilan yang relevan dengan tantangan global yang ada.
Dengan memanfaatkan teknologi digital dan metode pembelajaran inovatif, kredensial mikro ini juga akan mempercepat transformasi pendidikan tinggi menuju sistem yang lebih inklusif dan berorientasi pada solusi nyata dalam ketahanan pangan dan adaptasi perubahan iklim. Melalui akses yang lebih luas terhadap modul ini, masyarakat umum dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sebelumnya hanya dapat diperoleh melalui pendidikan formal.
Bagi masyarakat luas, kredensial mikro ini memberikan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan dan keterampilan yang sebelumnya hanya dapat diperoleh melalui pendidikan formal. Petani, penyuluh pertanian, pembuat kebijakan, dan praktisi pelaku usaha di sektor pangan dapat mengakses modul ini untuk memahami praktik berkelanjutan dalam produksi pangan, pengelolaan sumber daya alam, serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Dengan demikian, kredensial mikro ini berkontribusi langsung pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, baik di tingkat lokal maupun global.
Dari perspektif akademik, pengembangan modul ini juga memperkuat posisi perguruan tinggi sebagai pusat inovasi dan solusi terhadap permasalahan ketahanan pangan dan perubahan iklim. Melalui kolaborasi antar universitas dalam konsorsium SEARCA, pengembangan kredensial mikro ini mendorong pertukaran pengetahuan, penelitian bersama, serta harmonisasi kurikulum yang berbasis pada kebutuhan industri dan masyarakat. Selain itu, penerapan standar akademik yang seragam dalam modul ini memastikan kredensial yang diperoleh dapat diakui secara internasional, yang akan memperluas peluang mobilitas akademik dan profesional bagi para peserta.
Kesepakatan pengembangan modul Post-graduate Micro Credential on Food Security and Climate Change (PMC-FSCC) ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA. Dalam acara ini, hadir pula delegasi dari UGM, yaitu Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., selaku UC Executive Officer UGM, dan Dr.Agr.Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU., ASEAN Eng., selaku UC Coordinator untuk UGM.
5 serial modul PMC-FSCC terdiri atas Food security and nutrient amidst climate change; Carbon neutrality for a sustainable food system; Risk Assessment in FSCC; Spatio-temporal analytics in FSCC; dan Environmental Leadership and Communication Skills akan dapat diakses secara luas mulai November 2025. Modul ini mendukung ketahanan pangan dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam praktik pertanian berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan dari sistem produksi pangan, serta membangun ketangguhan komunitas terhadap perubahan iklim. Melalui sinergi antara institusi pendidikan, industri, dan komunitas, kredensial mikro ini menjadi alat strategis untuk mendorong inovasi, pembangunan berkelanjutan, serta kesiapan menghadapi masa depan yang lebih tangguh dan berdaya saing.