Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama 11 perguruan tinggi di wilayah Asia Tenggara dan Eropa menandatangani kesepakatan untuk pengembangan dan pemanfaatan modul mikro kredensial dalam tema Food Security and Climate Change, yang didukung oleh pendanaan Erasmus+ dari tahun 2024 hingga 2026. Kolaborasi ini merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas akademik dan profesional dalam bidang ketahanan pangan dan perubahan iklim. Kegiatan ini berlangsung pada 10-11 Februari 2025 di Pattaya, Thailand.
Berita Utama
Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah Workshop on Roadmap for Establishment of Micro-Credentials yang merupakan bagian dari program Postgraduate Micro-Credentials for Food Security and Climate Change (PMC FSCC). Kegiatan yang berlangsung pada 9-10 Januari 2025 ini merupakan lanjutan dari workshop sebelumnya yang telah sukses digelar di Bali pada Oktober 2024, yang berfokus pada pembahasan Quality Assurance untuk Micro-Credentials.
Workshop kali ini mengusung agenda utama terkait penyusunan Roadmap for Establishment of Micro-Credentials, proses implementasi modul PMC FSCC, serta pengaturan penerimaan peserta dan sistem pembayaran (Admission & Payment Arrangement). Para peserta yang berasal dari universitas mitra di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina berdiskusi untuk merancang kerangka kerja strategis guna mendukung pengembangan program micro-credentials yang terintegrasi, relevan, dan berkelanjutan.
UGM Gelar UGMTALKS dan Screening Film Dokumenter “Di Balik Lumbung Pangan”
Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui UGM Channel kembali menunjukkan kontribusi nyata dalam menyuarakan isu-isu strategis. Kali ini, UGM berhasil memproduksi film dokumenter berjudul “Di Balik Lumbung Pangan” yang menggambarkan perjuangan masyarakat di pulau terluar Indonesia dalam menjaga kedaulatan pangan di tengah tantangan globalisasi dan perubahan iklim.
Dalam acara yang berlangsung di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM pada hari Kamis (5/12), Wakil Rektor UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., memberikan sambutan hangat yang menyoroti relevansi tema film dengan isu nasional dan global terkait pangan. “Film ini adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai intelektual untuk merespons isu ketahanan pangan. Krisis pangan, yang dipicu oleh perubahan iklim dan globalisasi, memerlukan perhatian dan komitmen bersama,” ujarnya.