Bengkulu, [15 Agustus 2024] – Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Bengkulu (UNIB) telah resmi menjalin kerja sama strategis dalam pengembangan inovasi akademik. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua universitas telah dilakukan tahun 2023 untuk mengoptimalkan kolaborasi dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi, dan dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama di bidang inovasi akademik antara Direktorat Kajian dan Inovasi Akademik (DKIA) UGM dan Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran UNIB.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong pengembangan sumber daya pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Ruang lingkup perjanjian ini mencakup beberapa aspek penting, salah satunya adalah kolaborasi pengembangan sumber belajar pada mata kuliah. Hal ini menjadi sangat relevan dalam era digitalisasi pendidikan, di mana sumber belajar yang berkualitas dan mudah diakses menjadi kebutuhan utama bagi institusi pendidikan.
Direktur Kajian dan Inovasi Akademik UGM, Dr. Agr. Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.hut., M.Si., IPU., ASEAN Eng, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis yang penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia. “Kerja sama ini adalah upaya nyata UGM untuk terus mendorong inovasi dalam pendidikan tinggi. Kolaborasi ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran sepanjang hayat, yang tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya,” ujar Dr. Hatma.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro, SS, M.Hum., DEA, juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama ini dalam mengembangkan pendidikan berkualitas yang dapat diakses oleh semua kalangan. “Kolaborasi ini tidak hanya penting untuk pengembangan akademik di kedua universitas, tetapi juga untuk memperkuat misi UGM dalam menyediakan pendidikan yang inklusif dan responsif terhadap perubahan. Melalui sinergi dengan UNIB, kami berkomitmen untuk mengembangkan program pendidikan yang adaptif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Prof. Wening.
Tidak hanya terbatas pada pengembangan materi ajar, perjanjian ini juga mencakup pengembangan konten diseminasi pengetahuan berbasis audio-visual. Hal ini sangat penting dalam upaya memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pengetahuan, sehingga dapat diakses oleh lebih banyak orang di berbagai lokasi. Dengan memanfaatkan media digital, kedua universitas dapat mengedukasi masyarakat dan membagikan pengetahuan secara lebih efektif dan efisien.
“Kami juga berharap bahwa kerja sama ini akan membuka peluang baru dalam pertukaran informasi dan pengalaman, baik melalui konferensi, seminar, maupun publikasi bersama. Ini adalah kesempatan yang berharga bagi kedua universitas untuk saling belajar dan mengembangkan program akademik yang lebih inovatif,” tambah Dr. Hatma .
Prof. Wening menambahkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi UGM untuk menjadi universitas yang berperan aktif dalam menjawab tantangan global melalui pendidikan yang berkualitas. “Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat jangka panjang, baik bagi mahasiswa, dosen, maupun masyarakat luas. Melalui sinergi ini, kami berharap dapat menciptakan lulusan yang lebih kompetitif dan siap menghadapi dinamika global,” tutupnya.
Kerja sama ini memiliki nilai strategis yang sangat penting bagi kedua belah pihak. Bagi UGM, ini merupakan langkah maju dalam memperkuat posisinya sebagai pelopor inovasi akademik di Indonesia, sementara bagi UNIB, ini adalah kesempatan untuk mengembangkan kapasitas akademiknya melalui kolaborasi dengan salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan akan memberikan dampak positif jangka panjang, baik dalam peningkatan kualitas pendidikan maupun dalam pengembangan sumber daya manusia yang lebih kompetitif di tingkat nasional maupun global.