Laura Aurelia Dinda Sekar Devanti (24), seorang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, telah menorehkan prestasi luar biasa dengan meraih gelar sarjana psikologi. Laura telah resmi meraih gelar sarjana psikologi setelah mengikuti prosesi wisuda program sarjana pada Rabu (28/8) di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada. Laura telah berhasil membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalanginya untuk mencapai prestasi di dunia akademik dan olahraga.
Laura, yang juga merupakan seorang atlet renang, telah mencatat berbagai prestasi internasional yang mengesankan. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah meraih dua medali emas di World Para Swimming Championship 2018 di Berlin, serta berbagai medali lainnya di tingkat internasional dan nasional. Keberhasilan Laura menunjukkan bahwa UGM menyediakan lingkungan yang mendukung bagi mahasiswa untuk berkembang, baik dalam akademik maupun di bidang lain yang mereka tekuni.
Selama menempuh pendidikan di UGM, Laura harus menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan antara tuntutan akademik dan karir olahraganya. Meskipun harus berlatih intensif untuk kompetisi, ia tetap mampu menjalani perkuliahan dengan baik, dengan menjadwalkan kegiatan kuliah dan latihan secara disiplin.
Perjalanan akademik Laura memang tidak selalu mudah. Ia pernah harus mengambil cuti kuliah selama beberapa waktu untuk fokus pada pelatihan nasional. Meskipun demikian, dengan tekad yang kuat dan dukungan dari UGM, ia berhasil mengejar ketertinggalan dan menyelesaikan studi sarjananya tepat waktu. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya sistem pendidikan yang fleksibel dan adaptif bagi mahasiswa disabilitas.
Dukungan yang diberikan oleh UGM kepada Laura mencakup fleksibilitas dalam proses belajar, bimbingan akademik, serta dukungan moral dari dosen dan teman-temannya. Lingkungan yang inklusif ini membantu Laura untuk tetap fokus pada tujuannya, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai atlet. UGM telah menunjukkan bahwa pendidikan inklusif bukan hanya konsep, tetapi juga praktek yang nyata.
Setelah menyelesaikan studi sarjananya, Laura tidak berhenti di situ. Ia masih bersemangat untuk melanjutkan karirnya di dunia renang, sembari mengejar profesi di bidang psikologi. Keinginannya ini menunjukkan bahwa UGM tidak hanya memberikan pendidikan, tetapi juga membekali mahasiswanya dengan kepercayaan diri untuk meraih mimpi di masa depan. Laura mampu meraih berbagai prestasi gemilang di tengah keterbatasan yang dimilikinya, membuktikan bahwa dengan lingkungan yang mendukung, setiap mahasiswa dapat mencapai potensi terbaik mereka.
Kisah Laura adalah bukti nyata bahwa UGM berhasil menerapkan prinsip pendidikan inklusif secara efektif. Melalui penyediaan berbagai dukungan dan fasilitas yang memadai, UGM memberikan kesempatan bagi mahasiswa disabilitas seperti Laura untuk tidak hanya menjalani kehidupan akademisnya dengan baik, tetapi juga untuk berkembang secara optimal di berbagai bidang yang diminatinya.
Sumber: situs resmi UGM